Pages

Sabtu, 26 Desember 2015

Physics Imagination



Mengajar Fisika dengan Metode Pemanfaatan Imajinasi

Imajinasi lebih utama daripada pengetahuan. Pengetahuan bersifat terbatas. Imajinasi melingkupi dunia. -Albert Enstein-
Fisika adalah salah satu mata pelajaran di sekolah yang harus dibuat menyenangkan bagi siswa. Dari segi materi, mata pelajaran fisika mengacu pada hitungan sistematis terhadap semua hal yang berkaitan dengan fisika itu sendiri. Artinya, fisika tidak akan pernah lepas dari logika dan angka. Banyak rumus, pemahaman, dan pengaplikasian fisika yang harus siswa kuasai dalam mempelajari fisika di sekolah. Hal tersebut tidak akan menjadi masalah jika terdapat seorang guru yang berkemampuan, profesional, dan memiliki inovasi dalam pembelajaran sehingga  mampu mengajak dan mengajarkan pemahaman-pemahaman fisika secara baik kepada siswa.
            Guru fisika di kelas adalah “Bos yang menyenangkan” artinya kegiatan belajar mengajar di kelas dikelola sedemikian rupa oleh guru sehingga suasana kelas pada saat proses pembelajaran tidak terlalu kaku dan terkesan menyenangkan bagi siswa untuk menunjang penyerapan materi yang sedang dipelajari. Hal ini ditegaskan oleh Hidayat (2011:4) bahwa guru yang hebat adalah guru yang kompeten secara metodologi pembelajaran dan keilmuan. Tautan antara keduanya tercermin dalam kinerjanya selama transformasi pembelajaran. Pada konteks transformasi pembelajaran inilah guru harus memiliki kompetensi dalam mengelola sumber daya kelas seperti ruang kelas, fasilitas pembelajaran, suasana kelas, siswa, dan interaksi sinergisnya. Dengan adanya metode yang tepat dari seorang guru, siswa akan berpikir  bahwa mempelajari fisika itu adalah hal yang menyenangkan.
            Langkah pertama yang harus dilakukan seorang guru untuk mengajarkan fisika adalah bagaimana membuat mindset siswa yang selama ini menakuti pelajaran fisika. Hal ini terjadi karena penyampaian fisika pada saat pembelajaran terkesan membosankan, memusingkan, dan menakutkan dengan alasan gurunya tidak ramah atau mungkin karena berbagai alasan lainnya. “Fisika itu Menyenangkan” itulah kata yang harus guru tanamkan kepada siswa tentang fisika. Salah satu cara yang bisa guru lakukan agar siswa senang dan tertarik terhadap fisika adalah dengan mengajak siswa berimajinasi tentang materi fisika yang sedang dipelajari. Albert Einstein mengemukakan bahwa Imajinasi melingkupi dunia. Ini berarti dengan imajinasi tidak ada batasan bagi kita untuk mengeksplorasi bumi, mengeksplorasi dunia beserta isinya. Dengan mengetahui hal tersebut, kita gunakan imajinasi dalam pengajaran fisika sehingga ruang lingkup pembelajaran fisika tidak hanya sebatas materi yang sedang diajarkan, melainkan berkaitan satu dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh, kita tahu bahwa hukum Newton kedua yang mempunyai rumus F = m x a. Bagaimana seseorang mengangkat benda yang beratnya sekian dengan mengeluarkan energi yang besarnya sekian, kemudian kita ajak siswa untuk membandingkan apa yang terjadi jika kita mengangkat benda dengan berat dan energi yang sama besar di bulan. Apakah hal yang sama akan terjadi? Apakah berat benda dan energi yang dikeluarkan harus sama besar dibandingkan dengan pada saat kita melakukannya di bumi? Apa yang memengaruhi hal tersebut?. Contoh lain adalah saat siswa mempelajari struktur atom dengan tidak menggunakan perangkat seperti mikroskop elektron. Guru dituntut untuk menggambarkan dan mengajak siswa untuk membayangkan bagaimana bentuk dan letak bagian-bagian atom itu seperti proton, neutron, dan elektron.
            Teori-teori fisika yang ada saat ini tidak lepas dari imajinasi dan rasa keingintahuan para ilmuan tentang fenomena-fenomena alam. Diharapkan dengan imajinasi, siswa lebih menyukai pelajaran fisika dan lebih paham tentang konsep yang diajarkan. Dalam praktiknya, akan timbul rasa keingintahuan siswa tentang penjelasan fenomena alam yang mereka lihat kemudian timbul juga keinginan untuk menggali ilmu fisika sehingga siswa bisa menghubungkannya dengan fenomena alam  tersebut.
            Dalam rangka mengembangkan pemanfaatan imajinasi dalam proses pembelajaran fisika, terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan. Salah satunya adalah model pembelajaran yang disebutkan oleh Hidayat (2010) yaitu model pembelajaran “Example Non Example”. Model pembelajaran ini memberikan rangsangan kepada siswa untuk dapat menganalisa dan memecahkan suatu masalah dengan memberikan kasus/gambar (yang relevan dengan kompetensi dasar). Langkah-langkahnya sebagai berikut.
1.      Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan  pembelajaran.
2.      Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui media elektronik.
3.      Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan  pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar.
4.      Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
5.      Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6.      Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7.      Kesimpulan.
 

Blogger news

Blogroll

About